• Posted by : Unknown Oktober 13, 2013




    Dalam mitologi Jepang, 2 dewa-dewi Izanagi dan Izanami merupakan
    pencipta Jepang dan dewa-dewi lainnya. Jadi, merekalah asal usul dari
    segala sesuatu yang ada di Jepang. Di sebuah mitologi penting di
    Jepang, diceritakan mereka turun ke Yomitsu Kuni, dunia bawah atau disebut juga dunia kegelapan. Cerita tentang Izanagi dan Izanami diceritakan dalam 2 karya: Kojiki (catatan kuno) dan Nihongi (sejarah Jepang).




    Menurut legenda, setelah kemunculan mereka, Izanagi dan Izanami berdiri
    di jembatan yang melayang ke surga dan meributkan laut dengan tombak
    berhiaskan berlian. Ketika mereka mengangkat tombaknya, butiran-butiran
    air kembali menjadi air dan membentuk tanah pertama, pulau yang disebut
    Onogoro. Izanagi dan Izanami turun ke pulau tersebut dan menjadi
    suami-istri. Anak pertama mereka cacat, dan dewa-dewi lain berkata
    kalau itu terjadi karena Izanami berbicara dahulu sebelum suaminya saat
    acara pernikahannya (semacam tradisi Jepang).


    Pasangan tersebut kemudian menikah kembali. Izanami melahirkan 8 anak,
    yang kemudian menjadi pulau-pulau di Jepang. Izanagi dan Izanami juga
    menciptakan banyak dewa dewi yang melambangkan gunung, lembah, air
    terjun, sungai, angin, dan kenampakan alam lainnya. Tetapi saat
    kelahiran Kagutsuchi, sang dewa api, Izanami terbakar.


    Ketika Izanami meninggal, Izanami pergi ke Yomitsu Kuni. Izanagi
    memutuskan untuk turun ke Yomitsu Kuni dan menyelamatkan belahan
    jiwanya dari dunia kematian tersebut. Ketika mendekati gerbang Yomi,
    Izanami menyambut Izanagi dari bayang-bayang. Izanami memperingatkan
    agar Izanagi tidak melihat dirinya dan berkata bahwa ia akan
    merencanakan pelariannya dari Yomi (dewa Yomitsu Kuni). Karena sangat
    merindukan istrinya, Izanagi menyalakan obor untuk mencari Yomi, tetapi
    ia sangat kaget ketika melihat bahwa Izanami sudah menjadi mayat busuk.
    Tak tahan melihatnya, Izanagi kabur.


    Izanami marah, lalu ia mengirim setan-setan wanita, 8 dewa petir, dan
    sepasukan tentara menakutkan untuk mengejar Izanagi. Izanagi berusaha
    keluar dan memblokir jalan antara Yomi dan tanah kehidupan dengan batu
    besar. Izanagi dan Izanami bertemu di sana dan mereka bercerai.


    Izanagi merasa dirinya tidak suci setelah berkontak dengan dunia
    kematian. Karena itu, dia mandi utnuk menyucikan dirinya kembali.
    Sejumlah dewa-dewi, baik jahat maupun baik, muncul dari pakaian yang
    dibuang oleh Izanagi. Dewi matahari Amaterasu muncul dari mata kirinya,
    dewa bulan Tsukiyomi dari mata kanannya, dan Susano-o dari hidungnya.
    Lalu, Izanagi membagikan kerajaannya kepada 3 anak kebanggaannya.




    Folklor
    yang sekarang disebut mitologi Jepang, hampir seluruhnya berdasarkan cerita yang terdapat dalam Kojiki, Nihonshoki, dan Fudoki dari berbagai provinsidi Jepang. Dalam kata lain, mitologi Jepang sebagian besar berkisar pada berbagai kami penghuni Takamanohara (Takaamahara, atau Takamagahara), dan hanya sedikit sumber literatur tertulis yang dapat dijadikan rujukan.

    Di zaman kuno, setiap daerah di Jepang diperkirakan memiliki sejeniskepercayaan dalam berbagai bentuk dan folklor. Bersamaan dengan meluasnya kekuasaan Kekaisaran Yamato, berbagai macam kepercayaan diadaptasi menjadi Kunitsugami
    atau "dewa yang dipuja" yang bentuknya menjadi hampir seragam, dan
    semuanya dikumpulkan ke dalam "mitologi Takamanohara". Sementara itu,
    wilayah dan penduduk yang sampai di abad berikutnya tidak dikuasai
    Kekaisaran Yamato atau pemerintah pusat Jepang yang lain, seperti Suku Ainudan orang Kepulauan Ryūkyū masing-masing juga memiliki mitologi sendiri.


    Di abad pertengahan berkembang mitologi Jepang abad pertengahan(Chūsei Nihongi) dengan isi yang berbeda dari mitologi sebelumnya. Mitologi Jepang abad pertengahan tetap berpedoman pada Nihonshoki
    tapi dikembangkan hingga menjadi sangat berbeda dengan versi aslinya.
    Mitologi Jepang abad pertengahan ditemukan dalam epik perang seperti Taiheiki, buku penggubahan syair dan anotasinya, serta berbagai Engi (buku catatan asal-usul dan sejarah milik kuil agama Buddha dan Shinto).


    Dalam mitologi Jepang abad pertengahan, berbagai kami dalam Kojiki danNihonshoki berdasarkan teori Honji suijaku
    dikenali sebagai perwujudan sementara para Buddha dan Bodhisattva atau
    dianggap sejajar. Selain itu, mitologi Jepang abad pertengahan
    bercampur dengan unsur-unsur yang diambil dari seni dan cerita rakyat,
    mitologi berbagai daerah, serta menampilkan tingkat kedewaan dan
    benda-benda yang tidak ada di dalam Kojiki dan Nihonshoki.


    Di pertengahan zaman Edo, Motoori Norinaga menulis buku berjudul Kojiki-dendengan maksud melakukan interpretasi isi Kojiki hingga tuntas. Buku ini menyebabkan sumber utama mitologi Jepang bergeser dari Nihonshoki menjadiKojiki dan keadaan ini bertahan hingga sekarang.


    Penciptaan dunia

    Dunia berawal di Takamanohara, di sana lahir berbagai kami sepertiKotoamatsukami dan Kaminoyonanayo. Kami yang lahir paling akhir adalah dua bersaudara Izanagi (Izanaki) dan Izanami



    Izanagi dan Izanami

    Izanagi dan Izanami turun di Ashihara no Nakatsu Kuni, menikah, dan berturut-turut melahirkan pulau-pulau yang membentuk kepulauan Jepang yang disebutYashima. Setelah melahirkan berbagai kami, Izanami tewas akibat luka bakar saat melahirkan Kagutsuchi (dewa api). Setelah membunuh Kagutsuchi, Izanagi pergi ke negeri Yomi untuk mencari dan menyelamatkan Izanami. Setelah berada di negeri Yomi,  wujud Izanami berubah menjadi menakutkan. Izanagi yang melihat sosok Izanami menjadi lari ketakutan.


    Izanagi menjalani misogi (mandi) karena tidak suka dengan kekotoran (kegare) yang terbawa dari Yomi. Ketika melakukan misogi, Izanagi melahirkan pula sejumlah kami, saat mencuci mata kiri terlahir Amaterasu (dewa matahari, penguasa Takamanohara), saat mencuci mata kanan terlahir Tsukuyomi (dewa bulan, penguasa malam), dan saat mencuci hidung lahir Susanoo (penguasa samudra). Ketiga kami ini disebut Mihashira no Uzu no Miko, dan menerima perintah dari Izanagi untuk menguasai dunia.


    Amaterasu dan Susanoo

    Susanoo ingin pergi ke tempat Izanami di Ne no Kuni dan berteriak-teriak menangis hingga membuat kerusakan luar biasa di langit dan bumi. Susanoo akhirnya pergi naik ke Takamanohara yang diperintah Amaterasu. Kedatangan Susanoo salah dimengerti, Amaterasu menyangka Susanoo datang untuk merebut Takamanohara. Susanoo disambut Amaterasu dengan busur dan anak panah. Agar kecurigaan Amaterasu terhapus, dari setiap benda yang menempel di badan Susanoo lahir kami yang jenis kelaminnya membuktikan kemurnian tubuh Susanoo. Amaterasu percaya dan mengizinkan Susanoo berada di Takamanohara. Di sana Susanoo membuat keonaran lagi sampai Amaterasu bersembunyi di dalam gua Ama no Iwato. Amaterasu adalah dewa matahari, sehingga matahari tidak terbit selama Amaterasu bersembunyi. Para kami di Takamanohara menjadi susah hati. Amaterasu akhirnya keluar dari dalam gua setelah dikelabui. Susanoo yang sering membuat susah akhirnya diusir ke dunia bawah.



    Legenda Izumo

    Susanno turun ke negeri Izumo. Setelah berhasil membunuh monster Yamata no Orochi yang suka merusak, Susanoo menikah dengan putri Kunitsukami. Cucu keturunan Susanoo bernama Ookuninushi menikah dengan putri Susanoo dan membangun negeri Sukunahikona dan Ashihara no Nakatsukuni. Menurut penjelasan nama tempat yang ada di buku Fudoki negeri Izumo, lokasi pembasmian Yamata no Orochi ada di distrik Ou (sekarang kota Yasugi,Prefektur Shimane), tapi bukan Susanoo yang menjadi pahlawan, melainkan Oonamuchi (Ookuninushi).



    Penaklukan Ashihara no Nakatsu

    Sementara itu, Amaterasu dan para kami (Amatsukami) di Takamanohara menyatakan negeri Ashihara no Nakatsu no Kuni (Izumo) harus diperintah Amatsukami atau cucu keturunan Amaterasu. Sejumlah kami dikirim ke Izumo untuk mewujudkan keinginan ini. Setelah dua anak Ookuninushi, Kotoshironushidan Takeminakata menitis ke Amatsukami, Ookuninushi berjanji untuk memberikan negeri Izumo dengan syarat dibangunkan sebuah istana. Istana ini nantinya disebut Izumo Taisha.


    Ninigi yang merupakan cucu Amaterasu menerima Ashihara no Nakatsu. Ninigi turun ke negeri Hyūga dan kemudian menikahi Putri Konohanasakuya.



    Kisah Hoori dan Hoderi


    Ninigi memiliki dua putera, Hoori dan Hoderi.Mata pancing milik Hoderi dihilangkan Hoori sehingga kedua bersaudara ini bertengkar. Hoori lalu pergi ke istana Kaijin (dewa laut) dan menemukan mata pancing Hoderi di sana. Sewaktu berada di sana, Hoori menikah dengan putri dewa laut. Dari pernikahan ini lahir anak laki-laki bernama Ugaya Fukiaezu. Putra keturunan Ugaya Fukiaezu yang bernama Kamuyamato Iwarehito nantinya menjadi Kaisar Jimmu.



    Kaisar Jimmu

    Kamuyamato Iwarehito dan kakak-kakaknya berkeinginan menguasai Yamato.Penduduk yang sejak dulu berdiam wilayah Yamato melawan dengan sekuat tenaga, dan pertempuran sengit terjadi. Kesaktian Kamuyamato Iwarehiko yang masih keturunan dewa bukan tandingan bagi penduduk Yamato. Pada akhirnya, Kamuyamato Iwarehiko naik tahta sebagai kaisar di kaki gunung Unebikashihara no Miya. Kamuyamato Iwarehiko nantinya dikenal sebagai kaisar pertama Jepang 



    Kaisar Jimmu.

    Setelah Kaisar Jimmu wafat, pemberontakan dilancarkan putra Kaisar Jimmu yang bernama Tagishimimi. Pemberontakan ini berhasil dipadamkanKamununakawamimi yang kemudian naik tahta sebagai Kaisar Suizei.


    Kesshi Hachi-dai

    Delapan kaisar, termasuk kaisar kedua Kaisar Suizei hingga kaisar ke-9 Kaisar Kaika disebut sebagai Kesshi Hachi-dai. Kedelapan nama kaisar tertulis dalamKojiki dan Nihon-shoki, tapi tidak dijelaskan peran dan jasa-jasanya.

    { 1 komentar... read them below or add one }

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Warung Kopi Naruto Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan